Selasa, 11 Agustus 2015

Marie Antoinette

Tiba-tiba saja ingin memposting tentang ratu perancis yang konon katanya hobi party, sangat borjuis sekali kehidupannya namun pada akhirnya harus mengakhiri hidup dipenggal algojo yang sebelumnya menjali hukuman penjara terlebih dahulu. 
jelas sebuah akhir yang sangat kontras sekali bila dibandingkan dengan kehidupan awalnya.

tulisan ini dikutip dari http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2145154/akhir-tragis-ratu-marie-antoinette



Akhir Tragis Ratu Marie Antoinette
   
INILAH.COM, - Ini kisah tragis salah satu ratu dari Prancis. Pada 16 Oktober 1793, Marie Antoinette, istri Raja Louis XVI dieksekusi dengan guillotine. Marie menjadi korban revolusi Prancis.

Siapa sebenarnya Marie Antoinette? dan kenapa dia menjadi target utama revolusi ini?

Marie Antoinette adalah Ratu Prancis selama hampir dua puluh tahun. Marie sebenarnya lahir di Austria, tapi dia dikirim ke Perancis pada usia empat belas tahun untuk menikahi Raja Louis XVI. Dia adalah putri keempat dari Kaisar Francis 1 dari Lorraine, dan Maria Theresa dari Austria, kepala dari dinasti Habsburg.

Francis 1 meninggal pada bulan Agustus 1765. Untuk mempromosikan hubungan diplomatik dengan Prancis, Marie Antoinette diminta untuk menikahi Louis Auguste, putera mahkota Prancis.

Setelah menikah, kehidupan Marie pun berubah. Sebagai seorang wanita muda cantik, Marie menikmati kehidupan pesta ala bangsawan Prancis yang penuh 'Versailles'. Marie juga luwes bergaul sehingga diterima oleh berbagai kalangan.

Sayangnya. Marie tidak mencintai Louis. Hubungan mereka terlihat dingin dan hambar. Marie juga memiliki reputasi buruk, banyak berpesta, menghabiskan sejumlah besar uang di kasino dan berselingkuh dengan pria lain. Desas desus dan gosip soal Marie pun menyebar dengan cepat di seluruh negeri. Bahkan, ibunya harus datang ke Paris untuk menasihati putrinya.

Pada 10 Mei 1774 Raja Louis XV meninggal. Pada 11 Juni 1775 Louis Auguste menjadi raja Louis XVI dan Marie Antoinette menjadi Ratu Prancis. Kelemahan Louis XVI, Marie Antoinette diizinkan untuk mengambil bagian dalam kekuasaan politik Perancis. Dia menjadi penasihat utama raja.

Sejak awal revolusi Prancis, Marie Antoinette selalu menolak untuk bernegosiasi dengan kaum revolusioner. Ia pun hidup dengan penuh hura-hura disaat kondisi Prancis yang sedang dilanda krisis keuangan. Hal inilah yang memancing kemarahan rakyat Prancis.

Revolusi Prancis meledak. Prancis berubah statusnya. Louis XVI harus berbagi kekuasaan dengan kaum revolusioner. Marie yang ketakutan karena ia memang menjadi sasaran kaum revolusioner memilih untuk kabur dan keluar dari Prancis.

Pada 21 Juni 1791, keluarga kerajaan ditangkap di Varennes dan dibawa kembali ke Paris seminggu kemudian. Pada 20 April 1792, kelompok revolusioner menetapkan Marie sebagai musuh negara. Dia mendapat julukan "Madame Hak veto" karena dituduh memerintahkan Louis XVI untuk menentang setiap keputusan revolusioner.

Pada 20 Juni 1792 massa menyerbu Tuileries, tempat penahanan keluarga kerajaan dan kemudian memindahkannya ke sel penjara. Louis XVI dieksekusi pada 21 Januari 1793. Sekarang sasaran kemarahan kaum revolusioner ditujukan kepada Marie Antoinette.

Saat persidangan untuk mengadili Marie, banyak tuduhan ditujukan kepadanya. Salah satu yang paling memalukan adalah tuduhan incest terhadap anaknya. Marie divonis bersalah dan dihukum mati dengan guillotine

Pagi hari 16 Oktober 1793, seorang penjaga datang untuk memotong rambut dan mengikat kedua tangan Marie di belakang punggungnya. Dia kemudian diarak-arak dengan gerobak pengangkut tawanan dan disoraki oleh warga Paris selama satu jam. Nasib Marie berakhir tragis ketika guillotine memisahkan kepala dengan badannya.(AFP/AP)


- See more at: http://gayahidup.inilah.com/read/detail/2145154/akhir-tragis-ratu-marie-antoinette#sthash.u8YDkUMa.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ariessbp.blogspot.com