Sudah menjadi fenomena yang lazim
apabila kita diberikan umur yang panjang maka kita akan melewati fase kehidupan
dari anak – anak menjadi dewasa.
Yang pasti akan terjadi
transformasi kehidupan dalam segi apapun pada saat proses tersebut berlangsung.
Saya mempunyai anak laki – laki yang
saat ini berumur 2 tahun. Dan saya membayangkan bagaimana kehidupan dia pada
saat dewasa kelak. Baik atau tidak kah dia, profesi apakah yang akan digelutinya
nanti, sayang atau tidakkah dia kepada saya, masih menjadi misteri bagi saya sekarang.
Saya melihat kehidupannya tanpa
beban.Pola pikirnya sangat simple dimana dalam seketika langsung berhenti
menangis pada saat keinginannya sudah terpenuhi.sungguh berbeda dengan orang
dewasa yang terus menerus merasa kurang walaupun keinginannya sudah terpenuhi.
Orang dewasa terkadang lupa
merasakan bagaimana indahnya memandang dunia dari sudut pandang
anak-anak. Hidup orang dewasa selalu identik dengan beban berat yang
harus dipikulnya,terlebih bila teman lama yang bernama stress datang
menghampiri.
Orang dewasa menjadi terlalu
serius, terlalu monoton,terlalu arogan dan terlalu mengkritisi sesuatu.
terlampau serius inilah yang
sepertinya hendak disindir oleh penulis le Petit Prince, Antoine de Saint-Exupéry yang diterbitkan pada tahun 1943.
Sebuah kisah klasik berbahasa perancis yang sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia yang memiliki pesona tak lekang oleh waktu dan daya tarik melampaui batas usia dan kebangsaan.
Sebuah kisah klasik berbahasa perancis yang sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia yang memiliki pesona tak lekang oleh waktu dan daya tarik melampaui batas usia dan kebangsaan.
le Petit Prince adalah sebuah kisah tentang diri manusia, manusia
dewasa tepatnya.Digambarkan dengan kisah perjalanan sang pangeran kecil yang
keluar dari planetnya yang kecil. Di planet yang kecil itu cuma ada 3 gunung
yang kecil dan satu bunga mawar yang angkuh.
Suatu hari,
pangeran kecil bosan dengan keangkuhan sang mawar, dan akhirnya dia menjelajah
planet lain dan bertemu dengan berbagai macam orang dewasa.Pangeran kecil pergi
ke 6 planet sebelum akhirnya menjejakkan kaki di bumi. Planet bernomor 325
hingga 330. Kenapa semua dinamai dengan angka? Karena orang dewasa menyukai
angka.Planet 325 berisi seorang raja yang baginya dunia sangat sederhana, semua
orang selain dirinya adalah rakyat. Planet 326 berisi orang angkuh yang hanya
akan mendengarkan pujian. Planet 327 berisi seorang peminum yang minum untuk
melupakan kalau dirinya malu karena minum. Planet 328 berisi seorang pengusaha
yang kerjanya hanya menghitung bintang dan merasa memiliki bintang untuk dapat
beli bintang. Planet 329 berisi seorang penyulut lampu yang terlalu taat pada
perintah. Planet 330 berisi oleh seorang geografer, dan dialah yang
merekomendasikan si pangeran kecil ke Bumi.Di Bumi, Pangeran Kecil jatuh di
Afrika. Bumi merupakan planet terbesar yang ia datangi dan ia bingung karena
tidak bertemu dengan siapa-siapa.Akhirnya ia bertemu dengan ular, makhluk yang
menurutnya aneh karena tak lebih tebal daripada jari.
Lalu ia bertemu setangkai bunga, mendaki gunung yang jauh lebih
besar dari pada gunung di planetnya,
Bertemu taman bunga mawar yang serupa dengan bunga mawar angkuh di
planetnya,
Lalu bertemu rubah yang mengajarkan tentang sebuah ikatan, dan
akhirnya ia bertemu dengan pilot yang pesawatnya jatuh, yaitu pencerita novel
ini.
Walaupun genre
novel ini adalah anak - anak, tapi bagi saya justru lebih cocok dibaca oleh
orang dewasa. Inti dari novel ini adalah perbedaan cara pandang antara anak
kecil yang masih polos dan orang dewasa yang sudah terkontaminasi yang hanya
melihat sesuatu dari kulitnya saja serta rakus akan kekuasaan, pujian, dan
harta. Ada juga yang tidak mementingkan itu, tapi terlalu fokus atas apa yang
dilakukannya sehingga tidak ada waktu untuk dirinya sendiri dan menghargai yang
ada di sekitarnya. Novel ini juga mengajarkan untuk lebih menghargai sebuah
pertemanan yang tidak bisa dibeli..
“Orang-orang dewasa menyukai
angka. Ketika kau mendeskripsikan seorang teman baru kepada mereka, mereka tak
pernah menanyakan padamu hal-hal yang penting. Mereka tak pernah
bertanya, ‘Seperti apa suaranya? Apa permainan favoritnya? Apakah da mengoleksi
kupu-kupu?’ Bukannya bertanya begitu mereka malah menuntut ‘Berapa umurnya?
Berapa banyak kakak dan adiknya?, Berapa beratnya?, berapa penghasilan
ayahnya?”
Bagi orang dewasa, yang terpenting adalah angka,
angka, dan angka. Tidakkah Anda juga demikian? Kesibukan dunia kerja dan
beragam tuntutan rumah tangga tanpa sadar telah mendorong kita untuk terlalu
mengejar angka-angka yang sifatnya duniawi. Kita menjadi hanya memandang indah
semua hal yang berkaitan dengan uang, jabatan, kekayaan, dan prestasi. Kita
sudah lupa dengan keagungan di balik keindahan mawar yang tumbuh di pinggir
jalan, tentang padang pasir maha luas yang membuktikan ke-Maha Luasan kekuasaan
Sang Penciptanya.
Semoga, anak-anak tetap bersabar
dengan para orang dewasa ini.
Dan buku ini masuk kategori
recomended versi saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ariessbp.blogspot.com